9.10.2014

Terlalu Banyak Pagi yang Sama

Untuk kesekian kalinya, sesaat memandang ke belakang tentang apa yang telah dicapai. Ternyata saya tidak mencapai apapun yang saya citakan. Kemudian melongok lebih dalam lagi bahwa banyak yang saya dapatkan diantarkan oleh waktu. Mensyukuri atas yang ada, mendapati kesyukuran di tengah apapun itu namanya - musibah kah, nikmat kah- lantas tangan tertengadah dengan wajah yang tertelengkup. Niscaya waktu mengantarku di ujung penghabisan.

Dan tatkala waktu itu datang, berdoa tiada sesal atas sesal kemudian.