9.13.2012

Empat Tanda Wirausahawan

"Jika Anda tidak memiliki tanda ini, mungkin Anda tidak terlahir untuk mengubah dunia sama sekali."

Banyak orang sering terheran-heran. Bagaimana seorang anak yang dulunya jarang bicara, atau bahkan tidak populer sama sekali di kelas dan kemudian menjadi seorang wirausahawan jenius. Apakah hal tersebut semata-mata karena orang yang menolongnya ataukah memang dia sendiri yang berkembang menjadi sebuah bintang wirausahawan? Dan bagaimana Anda bisa memastikan bahwa Anda memiliki semuanya itu?

Kesuksesan tersebut merupakan kombinasi dari beberapa faktor. Dimulai dengan:

Semangat
Bahan bakar yang mendasari kekuatan mimpi adalah semangat. Semangat tidak membutuhkan otak cerdas. Anda hanya perlu bangun pagi tiap hari dan menginginkan kesuksesan Anda. Anda harus terobsesi dengan ide-ide Anda untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan. Dengan memiliki sebuah tujuan yang jelas, Anda berubah menjadi pribadi yang besar. Triknya tentu saja bagaimana menyalurkan semangat menjadi sebuah aksi. Kadang-kadang ide yang dimiliki sangat membakar semangat hingga menjadi menakutkan untuk dicoba. Dan di sisi lainnya, menakutkan untuk gagal. Wirausahawan yang sukses tahu bahwa kegagalan adalah bagian jadi perjalanan, dan tanpa kegagalan tersebut tidak akan ada sukses yang didapatkan.

Keyakinan
Semangat tanpa keyakinan seperti membidik sebuah bintang yang meredup sebelum Anda menyadarinya. Apa yang membuat Anda tetap bersemangat? Keyakinan membuat semangat anda mengalir secara konsisten. Diluar semua itu, banyak orang memiliki ide yang inovatif di suatu titik dalam perjalanan hidupnya. Keyakinannyalah yang menentukan apa yang Anda lakukan terhadap ide tersebut. Membiarkannya mati atau merealisasikannya.

Kegilaan
Hadapilah realitas: Anda harus sedikit gila untuk mencapai kesuksesan yang gila juga. Hal tersebut membutuhkan sebuah kegilaan yang khusus untuk tidak pernah menyerah, untuk mempercayai sesuatu yang akhirnya mendefinisikan Anda. Kegilaanlah yang mengantarkan Anda ke keadaan uforia yang membuat anda berpikir mampu menyelesaikan tujuan yang mustahil terwujud yang tidak pernah dicoba oleh orang lain. Jika Anda tidak mampu mendeskripsikan diri Anda melalui tujuan yang ingin Anda raih, Anda akan menemukan batasan atas usaha yang ada kerjakan. Orang-orang yang mengubah dunia  tidak pernah melakukan hal yang demikian.

Kebutuhan untuk persetujuan
Sebelum pertanyaan "Bagaimana mereka melakukannya" muncul pertanyaan "Mengapa". Banyak ahli percaya bahwa wirausahawan yang membuat sejarah didasari pada kebutuhan mereka akan persetujuan. Alih-alih tidak percaya diri, sikap "aku akan menunjukkan kepada mereka" dapat menumbuhkan kepercayaan mereka. Hal tersebut adalah kekuatan yang membuat mereka berjuang lebih keras. Pada akhirnya, setiap orang yang mengatakan bahwa Anda tidak layak mendapat penghargaan, orang tersebut membantu Anda menjadi diri Anda.

Jika daftar di atas mendeskripsikan diri Anda, selamat. Anda telah siap menjadi wirausahawan. Anda telah dilengkapi dengan sifat yang mampu menghasilkan sesuatu yang besar. Anda terlahir untuk membuat perbedaan. Lakukan dengan ide yang Anda percayai bahwa hal tersebut istimewa. Tantang paradigma yang membelenggu anda, dan ubah dunia.

http://www.inc.com/mayra-jimenez/four-signs-of-a-true-entrepreneur.html

Sudah seharusnya kita menghargai perbendaharaan khasanah kita sendiri

Indonesia tercipta dengan ratusan bahasa daerah yang berbeda. Entah apakah itu menjadi sebuah kekayaan, ataukah itu menjadi sebuah hambatan bagi penduduk Indonesia. Bahasa ibu bagi tiap suku bangsa masing-masing adalah unik. Untuk kemudian ketika kita menjajaki bangku pendidikan, diperkenalkan Bahasa Indonesia. Langkah berikutnya ketika kita menjajaki bangku pendidikan lanjutan baru kita mempelajari bahasa asing seperti Bahasa Inggris, Jerman, atau bahasa lainnya sesuai dengan pilihan kita.

Banyak waktu terbuang untuk hal yang tidak bisa membuat kita berdaya saing? Sebagian besar menilai demikian. Bahkan keluarga modern sekarang sudah tidak lagi memperkenalkan bahasa ibu dan langsung berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.

Pertanyaan saya, selanjutnya bagaimana?