3.18.2014

Presentasi yang bagus - gampang dipahami, mudah diingat, dan emosional


Baru-baru ini saya diundang untuk berbicara di hadapan mahasiswa MBA di Sekolah Pasca Sarjana Stanford sebagai bagian dari program yang unik yang kami sebut Penguasaan dalam Inisiatif Komunikasi. Program tersebut adalah seri pembicara ahli, Stanford mengundang “pelopor bidang komunikasi” untuk berbagi pemikiran mereka dan untuk melatih mahasiswa bisnis dalam seni dan ilmu persuasi, pola titi nada, komunikasi, dan keterampilan presentasi.

Dalam presentasi saya, saya memberikan teknik yang sangat spesifik sehingga dapat mereka gunakan secepatnya untuk melempar ide mereka ke kolega, instruktur, dan investor profesional. Saya kemukakan ada tiga komponen dari semua presentasi yang sukses. Saya katakan sukses, yang saya maksud bahwa presentasi memenuhi efek yang diinginkan yakni untuk mendorong pendengar untuk beraksi, untuk menutup penjualan, atau untuk mendapatkan pendanaan proyek, dan sebagainya.

presentasi yang sukses adalah presentasi yang dapat dimengerti, dapat diingat, dan memiliki emosi.

Dapat dimengerti atau dipahami. Presentasi yang sukses adalah presentasi yang bebas dari jargon, kompleksitas, dan kebingungan. Walaupun banyak cara untuk membuat presentasi jelas dan dapat dipahami, teknik favorit saya adalah apa yang saya sebut “Headline seperti Twitter”. Saya belajar dari Steve Jobs dan komunikator yang menginspirasi lainnya. Pada tahun 2001 iPod adalah “1000 lagu dalam kantong sakumu”. Pada 2008 MacBook Air adalah “Notebook paling tipis sedunia”. Steve Jobs selalu mendeskripsikan produknya dalam satu kalimat. Bahkan sebelum twitter muncul, deskripsi produk Steve Jobs tidak pernah melebihi 140 karakter.

Mudah diingat. Jika pendengar tidak dapat mengingat apa yang disampaikan dalam presentasi atau mengutarakan kembali ide Anda, maka sehebat apapun presentasi anda hal tersebut tidak penting lagi. Sekali lagi, banyak teknik untuk mengkomunikasikan ide dalam cara-cara yang mudah diingat, tetapi favorit saya adalah “aturan tiga”. Ilmuwan neuro pada umumnya setuju bahwa otak manusia hanya mengkonsumsi apapun dari tiga hingga tujuh poin pada waktu yang singkat. Angka majis - tiga - tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit - itulah angka tiga.

Cobalah untuk mengaplikasikan aturan tiga tersebut dalam presentasi anda. Anda dapat membagi presentasi menjadi tiga bagian, mendiskusikan tiga keuntungan dari sebuah produk, atau memberikan pendengar tiga langkah yang dapat mereka lakukan. Mengemas konten menjadi tiga grup memudahkan untuk mengingatnya.

Emosional. Terdapat badan riset yang besar yang menunjukkan bahwa komponen emosional dari sebuah pesan ke analitikal. Ya, anda butuh untuk menunjukkan data dan bukti untuk memperkuat posisi anda, akan tetapi bagian yang emosional dari sebuah presentasi yang kadang menggerakkan orang untuk melakukan aksi.

Gaya bercerita adalah cara yang paling mudah dan yang paling efektif untuk membuat presentasi menjadi emosional. Pada suatu waktu saya mewawancarai pengacara yang menonjol yang telah memenangkan pemberian hukuman melawan sebuah perusahaan farmasi senilai 250 juta dollar. Dia menunjukkan saya slide yang dia gunakan untuk membuka argumen. Enam slide pertama bercerita dan menunjukkan orang yang telah kehilangan hidupnya. Ketika telah selesai, dia menanyakan ke juri mengapa mereka memilih apa yang telah dipilih. Nampaknya perusahaan pengacara farmasi tersebut melawan ilmuwan yang membingungkan juri dengan segunung data dan statistik. Akan tetapi juri tergerak oleh cerita sederhana ketika pembukaan. Mereka secara spesifik menyebutkan bahwa cerita tersebut adalah salah satu alasan di balik keputusan. Cerita sangat kuat, sering tidak dihargai, dan jarang digunakan. Jika anda ingin terlihat, ceritakan kepada mereka lebih banyak lagi.


Komunikasi dan keterampilan presentasi yang buruk dapat menenggelamkan merek dagang anda dan karir anda. Hal tersebut terjadi setiap saat. Saya juga sering melihat banyak ide yang bagus tidak ditemukan karena orang yang mempunyai ide tersebut gagal untuk mengkomunikasikan secara efektif. Kita perlu ide yang besar untuk menyelesaikan masalah besar. Kita perlu pemimpin yang menginspirasi yang dapat mempresentasikan ide mereka yang dapat dipahami, dapat diingat, dan membuat koneksi yang emosional dengan pendengarnya.

No comments:

Post a Comment